Doc. SEJIWA – Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA) https://sejiwa.org Perlindungan Anak, Tanpa Batas. Mon, 14 Apr 2025 06:45:33 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8 https://sejiwa.org/wp-content/uploads/2023/11/cropped-LOGO-SEJIWA-COBA-01.png-32x32.webp Doc. SEJIWA – Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA) https://sejiwa.org 32 32 TikTok Bersama SEJIWA Serukan Edukasi Keamanan Digital di Sekolah, dan Mengajak Orang Tua Terlibat Aktif. Seru Berkreasi dan #SalingJaga 2025 https://sejiwa.org/tiktok-bersama-sejiwa-serukan-edukasi-keamanan-digital-di-sekolah-dan-mengajak-orang-tua-terlibat-aktif-seru-berkreasi-dan-salingjaga-2025/ Mon, 10 Mar 2025 04:25:31 +0000 https://sejiwa.org/?p=6220 Memasuki tahun 2025, TikTok semakin memperkuat komitmennya untuk menciptakan ruang digital yang aman bagi remaja. Melalui program Seru Berkreasi dan #SalingJaga, TikTok kembali melanjutkan upayanya dalam mengedukasi remaja dan orang tua mengenai keamanan digital.

2450216

Pada tahun kedua pelaksanaannya, TikTok bekerja sama dengan SEJIWA Foundation untuk menyelenggarakan roadshow edukasi hingga 10 sekolah menengah atas di Jabodetabek. Untuk memperluas dampak, mereka juga menggandeng Keluarga Kita, organisasi yang fokus pada pendidikan keluarga di Indonesia, guna mengajak orang tua aktif dalam mendampingi remaja di dunia digital.

“Remaja harus merasa aman berekspresi di dunia digital, dan orang tua perlu aktif mendampingi perjalanan digital anak remaja mereka,” ungkap Anggini, di Jakarta, Kamis (13/2/2025). 

Menurut laporan UNICEF pada 2024, disampaikan bahwa 74% dari 30 juta anak pengguna internet di Indonesia menggunakan gawai tanpa pengawasan orang tua. Oleh karena itu, program Seru Berkreasi dan #SalingJaga bertujuan untuk membuka komunikasi antara orang tua dan remaja, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dunia digital.

“Keberlanjutan program ini sangat penting, baik bagi orang tua maupun remaja,” tambah Anggini Setiawan. 

TikTok berkomitmen untuk memberdayakan orang tua dan remaja dengan pengetahuan dan alat untuk menavigasi dunia digital dengan aman, setelah sebelumnya telah berinteraksi dengan lebih dari 600 orang tua dan remaja dalam roadshow tahun lalu.

Bersama SEJIWA Foundation, TikTok kembali mengadakan sesi diskusi interaktif di sekolah-sekolah dengan melibatkan kreator TikTok yang berbagi cara untuk berekspresi dengan aman. Diena Haryana, Founder SEJIWA Foundation, mengungkapkan kebanggaannya bermitra dengan TikTok untuk mendukung remaja agar dapat berinteraksi secara positif di dunia digital.

Selain itu, TikTok juga menggandeng Keluarga Kita untuk menyusun panduan praktis yang membantu orang tua memahami tantangan dunia digital. 

Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi remaja dan memperkuat peran orang tua dalam mendampingi perjalanan digital anak-anak. Dengan fitur-fitur seperti Pelibatan Keluarga dan Pusat Keamanan Remaja, TikTok memberikan perlindungan lebih bagi pengguna remaja, menjadikan dunia digital lebih aman dan terkontrol.

]]>
Stop Bullying, Start Loving, Stay Amazing https://sejiwa.org/stop-bullying-start-loving-stay-amazing/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:12 +0000 http://sejiwa.org/?p=1923 Pada Juni 2017, Kementerian Sosial menerima lebih banyak laporan bullying ketimbang tahun lalu. Sejauh ini, sebanyak 976 kasus telah dilaporkan – dengan rincian 117 kasus mengenai bullying. Selain itu, dari data yang diperoleh UNICEF pada 2016, sebanyak 41 hingga 50 persen remaja di Indonesia dalam rentang usia 13 sampai 15 tahun pernah mengalami tindakan cyberbullying.

Melihat angka tersebut menunjukan rentannya perilaku bullying di Indonesia. Tentu penting untuk menyebarluaskan kesadaran akan isu bullying di tengah masyarakat. Berangkat dari kepedulian akan isu tersebut, PT Metropolitan land Tbk bekerjasama dengan Yayasan Sejiwa mengadakan acara talkshow berjudul “Stop Bullying, Start Loving, Stay Amazing di tiga mall. Dalam acara ini terdapat talkshow anti bullying, konsultasi gratis mengenai parenting, dan pertunjukan hiburan. Adapun mall yang dijadikan tempat pelaksanaan event ini adalah Grand Metropolitan Mall Bekasi pada tanggal 10 Desember 2017, Metropolitan Mall Bekasi pada tanggal 17 Desember 2017, dan Metropolitan Mall Cileungsi pada tanggal 24 Desember 2017.

Event ini merupakan salah satu event dari rangkaian acara Amazing Moments. Amazing Moments merupakan acara perayaan hari ulangtahun mall yang juga untuk menyemarakan perayaan liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Talkshow ini juga merupakan implementasi CSR PT Metropolitan land Tbk sebagai bentuk kepedulian terhadap isu pendidikan anak, khususnya bullying.

Diena Haryana, founder Yayasan SEJIWA tampil di atas panggung sharing mengenai isu bullying kepada para peserta talkshow. Sedangkan Retno Wahyuni pimpinan Yayasan SEJIWA, Hellen psikolog Sejiwa, serta relawan psikolog lainnya memberikan konsultasi gratis mengenai bullying dan isu parenting lainnya kepada para pengunjung Mall. Para pengunjung mall juga diberikan penjelasan serta berbagai publikasi informatif seputar bullying. Acara berlangsung meriah dan menarik.

 

9
Acara Talkshow yang diadakan di Metropolitan Mall Bekas pada 17 Desember 2017.

Dalam talkshow Diena menjelaskan Bullying merupakan tindakan menyakiti seseorang dalam berbagai bentuk. Tindakan tersebut tidak harus berulangkali. Sekali terjadi saja sudah dapat dikatakan sebagai bullying.

Diena berpendapat yang paling penting dalam isu bullying ini adalah bagaimana cara orangtua dalam mendidik anaknya. Apabila anak sudah terbiasa dengan tindak kekerasan di dalam rumah, bukan tidak mungkin ia melakukannya juga di luar rumah. Orangtua juga harus mampu berkomunikasi dengan asertif dan bisa menunjukkan kasih sayangnya kepada anak. Seringkali orangtua kaku dalam menunjukan afeksi mereka, seperti memuji dengan baik, memeluk, menghargai, dan lainnya. Di sisi lain, orangtua biasanya mudah sekali mengkritisi, menjduge, memarahi anak apabila sang anak memiliki keinginan atau berbuat tidak sesuai yang orangtua harapkan.

Selain itu Diena mengingatkan bahaya dunia internet bagi anak-anak, diantaranya penipuan, hoax, pembobolan privasi, cyberbullying, pornografi, dan adiksi dunia maya. Menjaga anak dari konten-konten negatif di dunia maya harus ditangani sejak dini. Berbagai konten di dunia maya dapat memberikan zat dophamine yang tidak wajar terhadap otak  anak. Bila otak anak mendapatkan dophamine secara berlebihan, anak dapat mengalami adiksi. Adiksi tersebut dapat mematikan sinapsis dalam otak anak sehingga lebih lanjut dapat menghambat perkembangan otaknya. Saat ini juga, konten negatif di internet menggempur anak-anak dari segala penjuru. Tanpa berniat mencari konten negatif, seringkali konten tersebut menghampiri para pengguna media digital. Melihat kondisi tersebut, orangtua makin berperan penting membentengi anak dari gempuran tersebut.

3
Mbak Primalita, seorang psikolog sedang memberikan konsultasi mengenai parenting kepada anak dan orangtua pengunjung Metropolitan Mall Cileungsi

5
Seorang peserta memberi pertanyaan kepada ibu Diena, founder Yayasan SEJIWA.

4
Mbak Hellen, Ibu Retno (ketua Yayasan Sejiwa, dan Mbak Primalita sedang memberikan konsultasi mengenai bullying dan parenting pada pengunjung mall.

Ada banyak kisah menarik di pojok konsultasi. Ada seorang ibu, sebut saja M menceritakan dia memiliki anak yang selama SD dia terus dibully oleh teman-temannya dikarenakan tidak memiliki nilai akademik yang baik. Menginjak SMA, nilai akademikinya kini membaik, ditunjukkan dengan nilai rapornya yang masuk 3 besar di kelasnya. Anak M kini sudah percaya diri. Sayangnya kepercayaan diri yang berlebihan membuat dirinya menemui teman SDnya dan memukulinya. Mendengar kisah tersebut, Retno, pimpinan Yayasan Sejiwa memberikan saran kepada sang ibu untuk memberitahu anaknya bahwa tidak perlu membalaskan dendamnya seperti itu. Ada baiknya kepercayaan diri anak digunakan untuk hal-hal positif. Dikhawatirkan perkelahian anaknya dengan temannya bisa membawa dampak buruk yang lebih besar.

Selain itu, banyak juga para peserta konseling yang bertanya mengenai hal-hal seputar parenting seperti bagaimana bisa dekat dengan anak, bagaimana dapat memberikan nasihat pada anak, dan lainnya.

]]>
Pahami Cyberbullying Agar Anak Tidak Menjadi Korban https://sejiwa.org/pahami-cyberbullying-agar-anak-tidak-menjadi-korban/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:12 +0000 http://sejiwa.org/?p=1197 cyberbully

Fenomena bullying adalah fenomena yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan data dari KPAI pada tahun 2012, terdapat 44 kasus pemberitaan mengenai bullying baik di media online maupun cetak. Angka ini memang tidak terlihat besar, namun bayangkan, pemberitaan di media saja mencapai angka ini, mungkin kejadian aslinya lebih banyak lagi.

Belum usai masalah bullying, muncullah jenis bullying baru yang hadir karena dampak dari kemajuan teknologi. Ya. Cyberbullying. Cyberbullying adalah perilaku agresif yang intensional dilakukan oleh kelompok atau individu menggunakan media elektronik, secara berulang untuk menyerang korban yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri. (Smith, dkk., 2008, dalam Afifah, 2013)

Terdapat beberapa kategori perilaku yang dikategorikan oleh perilaku cyberbullying Kowalski (2004, dalam Taibah, 2013) mengungkapkan sebagai berikut:

1. Flaming, percakapan yang tidak seimbang, mengarah kepada percakapan yang bermuatan kebencian dan pertengkaran

2. Cyberharrassment, menggunakan kata kasar di berbagai media elektronik dan atau internet guna mengancam atau menyakiti orang lain. Dikenal sebagai pelecehan dengan penggunaan media elektronik dan internet.

3. Fitnah: mengungkapkan komentar atau status negatif yang tidak benar kepada orang lain yang dapat membahayakan orang tersebut.

4. Impersonation: melakukan tindak kekerasan dengan menggunakan identitas palsu atau melalui cara pembajakan dengan tujuan merugikan atau menyakiti orang lain.

5. Membocorkan rahasia seseorang ke orang lain melalui media internet, sementara orang tersebut enggan rahasianya disebar sehingga terjadi pelecehan atau perasan tersakiti yang dirasakan.

6. Exclusion, mengucilkan atau mengekslusifkan orang lain sehinga merasa terasing. Bisa dalam bentuk menyindir atau menjauhi.

7. Cyberstalking, menguntit seseorang sehingga orang merasa tidak nyaman dan tersakiti.

Tercatat berbagai macam dampak bagi korban cyberbullying: seperti depresi, rendahnya self-esteem, merasa tidak berdaya, merasa cemas, kurang konsentrasi, mengalami pengucilan dan mempunyai ide untuk bunuh diri (Kowlaski dkk, 2008, dalam Taibah, 2013). Selain itu korban cyberbullying juga merasa marah, sedih, depresi, tersakiti, stress, dan bingung (Kowalski dkk 2008, dalam Taibah, 2013 ). Dampak lainnya adalah korban cyberbullying merasa kesepian dan merasa sendiri (Sahin, 2012, dalam Taibah 2013).

Inilah beberapa sebab seseorang bisa menjadi pelaku cyberbullying. Pelaku cyberbullying cenderung sering terpapar oleh perilaku kekerasan baik yang ia lihat secara langsung di lingkungan ia tinggal maupun yang ia lihat di media lain seperti televisi dan internet. Manjadi penting bagi orang tua dan orang dewasa yang berada di sekitar anak untuk memperhatikan perilaku mereka. Anak-anak adalah peniru ulung.

Selain itu, anak yang kurang mendapat dukungan sosial di lingkungan keluarganya cenderung menjadi pelaku cyberbullying. Hal ini memungkinkan anak untuk mencari dukungan dari orang lain. Oleh sebeb itu anak cenderung mencari kekuasaan dan popularitas dengan cara yang mungkin salah, sehingga melakukan tindak bullying dan cyberbullying.

Iklim sekolah yang tidak hangat, tidak aman, dan kurang mendukung juga menjadi penyebab seorang anak bisa menjadi pelaku cyberbullying. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang mendukung tumbuh kembang anak. Namun dewasa ini, yang terjadi malah menjadi sebaliknya. Kasus-kasus kekerasan dan pelecehan menimpa anak di sekolah. Hal ini tentu membuat perilaku negatif muncul pada anak, diantaranya cyberbullying.

Keluarga dengan kontrol yang kurang baik menyebabkan anak menjadi kurang terperhatikan. Anak yang tidak dikontrol oleh orang tuanya menjadi tidak punya referensi mengenai tingkah laku yang benar dan salah. Anak yang kurang diperhatikan biasanya jadi mencari hiburan dari televisi atau video game. Dalam situasi keluarga yg seperti ini, anak melihat banyak hal, baik melalui tv maupun gadgetnya,  namun tidak ada orang dewasa yang mengontrol atau memberi tahu anak mengenai mana tingkah laku yang benar dan mana yang salah.

Mari lindungi anak dari bahaya cyberbullying. Bagaimana caranya?

Kontrol perkembangan anak. Menjadi tugas utama kita sebagai orang tua untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Lebih dari itu, kita harus menjaga anak dari berbagai hal yang berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak. Tentunya, kita ingin anak kita menjadi anak yang sehat secara seimbang antara  fisik, mental, sosial, dan spiritualnya. Peran orang tualah yang bermain disini.

Monitor kegiatan anak di sekolah dan lingkungan bermain. Beberapa orang tua mungkin beranggapan, ketika anak sudah sampai sekolah, semua tangung jawab ada di tangan sekolah. Namun, anggapan ini kurang tepat. Segala sesuatu bisa terjadi, di sekolah yang bahkan sudah kita pilih dengan teliti sekalipun. Maka orang tua harus memonitor kegiatan belajar dan bermain anak. Orang tua perlu berada di sekitar anak, baik ketika anak belajar dan bermain.

Kenali teman-teman anak. Jangan berlebihan sampai anak merasa tidak nyaman. Cukup kenali, dengan siapa saja si buah hati bermain. Apa yang sedang mereka lakukan, dan siap memberi bantuan jika mereka memerlukannya. Dengan begitu, anak jadi merasa aman, dan anda juga merasa aman karena tahu dengan siapa saja anak anda bermain.

Jauhi anak dari paparan kekerasan. Paparan kekerasan mungkin saja datang dari tingkah laku kita yang tidak kita sadari. Misalnya kita sering mengekspresikan kejengkelan atau kekecewaan dengan kata-kata yang mengumpat. Ingat sekali lagi, anak adalah peniru ulung, dan dikhawatirkan anak-anak akan sering menirukan apa yang kita ucapkan. Mungkin terkadang, Anda sebagai orang tua sering mengumpat pada tingkah laku pengemudi lain yang tidak hati-hati dalam berkendara. Ingatlah ada anak anda disitu. Jangan biarkan anak anak kita berpotensi menjadi pelaku cyberbullying karena kecenderungan kita yang senang mengumpat.

Mengontrol penggunaan gadget pada anak adalah cara yang paling ampuh untuk melindungi anak dari bahaya menjadi korban maupun pelaku cyberbullying. Kebanyakan kasus cyberbullying disesbabkan oleh penggunaan gadget berlebihan. Nah, mungkin orang tua harus merancang program penggunaan gadget yang strategis. Seperti hal-hal dibawah ini:

    1. 1. Memberi pendampingan anak saat menggunakan gadget, memberikan durasi yang sesuai kebutuhan dalam menggunakan internet, (misalanya satu-dua jam untuk anak usia sekitar 12 tahun)
    2. 2. Memosisikan layar gadget atau laptop yang dapat dengan jelas terlihat oleh orang tua.
    3. 3. Buatlah kesepakatan dengan anak bahwa Anda sebagai oran tua bisa sewaktu-waktu dapat membuaka gadget atau handphone anak.

Sumber

Taibah, Afifah, S. 2013.  Urgensi Kriminalisasi Cyberbullying di Indonesia. Skripsi. Universitas Indonesia: Depok.

Afifah, Asma, N. 2013. Hubungan antara Empati dengan Perilaku Cyberbullying pada Siswa Tingkat Sekolah Menengah Atas Di Jakarta. Skripsi. Universitas Indonesia: Depok.

]]>
Keseruan Regional Childrens Meeting 3 di Nakorn Pathom, Thailand. https://sejiwa.org/regional-childrens-meeting-3-di-nakorn-pathom-thailand/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:12 +0000 http://sejiwa.org/?p=1685

Pada tanggal 10 – 15 Agustus 2017 lalu, yayasan semai jiwa amini (Sejiwa) mendampingi anak-anak dari Dilts Foundation dan Lembaga Daya Dharma yang tergabung dalam Caring Teens Community (CTC), untuk menghadiri kegiatan Regional Childrens Meeting (RCM) di Nakorn Pathom, Thailand. FB IMG 1503478031643Tahun 2017 ini merupakan tahun ketiga Child Rights Coalition Asia (CRC Asia) menyelenggarakan acara RCM. Kegiatan ini mewadahi anak-anak dari berbagai negara di Asia Tenggara serta Hongkong dan Pakistan untuk berkumpul, bermain, belajar dan berdiskusi bersama seputar isu-isu yang ada di negara masing-masing.

Kegiatan RCM yang bertemakan ‘Love, Peace and Embrace of Diversity’ ini, di hadiri oleh anak-anak dari Indonesia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Thailand, Laos, Myanmar, Pakistan, Hongkong. Selain belajar mengenai keberagaman, mereka juga belajar mengenai bentuk-bentuk komunikasi, serta hak-hak anak, terutama hak-hak anak untuk didengar. Mereka juga belajar untuk membuat kampanye mengenai isu-isu yang ada di negara masing-masing yaitu salah satunya dengan membuat video singkat dan membuat puppet show yang terinspirasi dari organisasi anak di Myanmar.

Di samping itu, ada juga kunjungan budaya ke Thai Village, sebuah tempat di yang di dalamnya terdapat komunitas-komunitas yang menampilkan kegiatan budaya khas Thailand. Berbagai aktivitas budaya, seperti muay thai, bamboo dancing, membuat gajah dari tanah liat, merangkai bunga, melukis payung, dapat dilakukan juga oleh pengunjung yang hadir. Suguhan budaya yang apik juga ditampilkan oleh komunitas-komunitas tersebut diakhir kunjungan.FB IMG 1503477645614Seluruh kegiatan RCM diakhiri dengan cultural night atau malam budaya oleh seluruh peserta kegiatan, dan bahkan panitia pun ikut tampil! Ada yang bernyanyi, menari dan juga menampilkan aksi bela diri. Caring Teens Community menampilkan kolaborasi tarian tradisional dan hip hop, Yeni (Lembaga Daya Dharma) menampilkan tarian tradisional dan Cindy (Dilts Foundation) menampilkan tarian Hip Hop. Lalu, dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 72, tarian diakhiri dengan ‘tari persaudaraan’ yang diiringi dengan lagu Bendera dari Cokelat serta antusiasme peserta lain yang ikut mengibarkan bendera merah putih. (Safira)

]]>
Smart School Online Kick-off Mencetak Netizen Unggul di Era Digital https://sejiwa.org/smart-school-online-kick-off-mencetak-netizen-unggul-di-era-digital/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:12 +0000 http://sejiwa.org/?p=1733 Kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang sangat pesat telah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan masyarakat. Salah satu dari dampak kemajuan teknologi tersebut adalah mudahnya internet diakses oleh berbagai kalangan, salah satunya anak-anak. Internet dapat memberikan pengaruh positif bagi anak-anak, namun dapat pula memberikan pengaruh negatif. Beberapa masalah yang apat timbul dari dunia internet diantaranya adalah  pencurian privasi, cyberbullying. child pornography, penipuan, dan lainnya.

Berangkat dari keresahan tersebut, diadakan program Smart School Online, sebuah program yang akan dilaksanakan di beberapa sekolah di Jakarta dan beberapa kota besar yang tersebar di Indonesia pada awal tahun 2018. Tujuan dari rangkaian acara ini diantaranya adalah untuk membangkitkan antusiasme pelajar berpartisipasi aktif dalam gerakan Digital Literacy dan meningkatkan perlindungan anak di dunia online.Program ini digagas oleh ID-COP (Indonesia Child Online Protection) sebuah Aliansi yang terdiri dari ECPAT Indonesia, Yayasan SEJIWA, dan ICT WATCH didukung oleh Google Indonesia dan Kementrian Komunikasi dan Informasi RI.

Sebagai pemantik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan program ini, diadakan rangkaian acara Smart School Online Kick off pada tanggal 23 dan 24 September 2017. Rangkaian acara ini memiliki hastag #akunetizenunggul #siberkreasi.

Pada tanggal 23 September, acara berjudul “Smart School Online Kick Off: Mari Mendengar Suara Anak” diadakan di Ruang Serba Guna, Kominfo. Peserta dalam acara ini adalah perwakilan siswa SMAN 42 Jakarta, SMP Labschool Cibubur, SMAN 78 Jakarta, SMA Al-Izhar, dan SD Gemala Ananda. Acara rangkaian #siberkreasi #akunetizen unggul ini dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan (Semmy) yang mewakili Menkominfo Rudiantara. Menururt Semmy, perlu adanya kesadaran dalam dunia Internet atau Siber. Hal ini dikarenakan pertama, di Internet apa yang sudah dimuat akan selamanya ada di internet. Ini karena setelah dihapus, bisa jadi sudah ada pihak lain yang menyimpan atau mengcapture postingan tersebut. Kedua, jejak di dunia maya dapat dilacak. Kemudian terakhir, ke depannya riwayat kita bisa dilihat di Internet misalya untuk keperluan wawancara pekerjaan, pemberi kerja dapat melakukan identifikasi kita lewat muatan-muatan yang sudah kita buat di akun-akun media sosial.
DSC00215 edit

DSC00296 edit

new 1

Di acara ini, beberapa perwakilan anak-anak ditampilkan di depan publik mendiskusikan apa saja permasalahan yang dihadapi dalam ranah online saat ini. Selain itu didiskusikan pula bagaimana anak dapat menjadi Netizen Unggul. Seorang Netizen Unggul bertanggungjawab terhadap postingnya dan siap menebarkan dampak positif kepada dunia internet di tengah maraknya konten-konten negatif yang merajalela. Di sini para peserta anak aktif dan berani berpendapat, sedangakan peserta orang dewasa lebih banyak mendengarkan atau sebatas menanggapi pendapat mereka. Di penghujung acara, sebagai hasil diskusi, dibacakan rekomendasi suara anak kepada para pemangku kebijakan yang telah hadir.

DSC00372 edit

Pada tanggal 24 September, acara  dilanjutkan di FX Sudirman dengan judul : Smart School Online Kick Off: “Aku Netizen Unggul”. Di sini para peserta anak-anak bersenang-senang sambil menyerapi materi-materi mengenai Digital Literacy. Acara pada hari ini diramaikan dengan senam  pagi oleh ketua Yayasan Sejiwa Diena Haryana, pertunjukan Musik Beatbox, Dongeng, Tema: Netizen Unggul Berinternet dengan Bijak, Musik Perkusi dari Sanggar Akar, Lomba mewarnai dan undian serta pemberian banyak door prize diantaranya berupa smartphone, tas punggung, dan lainnya. Di luar panggung pun tersedia Chalk Walk, Photo Booth, Booth lembaga, dan permainan-permainan untuk mengundang audience dari luar.

DSC00547 edit

 

DSC00599 edit

DSC00597 edit 1

DSC00595 edit

DSC00613 edit

Begitulah keasyikan acara kick-off smart school Online. Sampai jumpa di rangkaian acara berikutnya !

]]>
Siberkreasi Netizen Fair 2017 : Menyebarkan Literasi Digital dengan Cara yang Asyik https://sejiwa.org/siberkreasi-netizen-fair-2017-menyebarkan-literasi-digital-dengan-cara-yang-asyik/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:12 +0000 http://sejiwa.org/?p=1783 Meningkatnya jumlah pengguna internet harus diseimbangkan dengan pemahaman pentingnya literasi digital oleh masyarakat. Dalam upaya membangun kesadaran dan komitmen dalam menggunakan internet secara bijak dan bertanggungjawab Kementrian Komunikasi dan Informasi beserta sektor swasta dan sektor non-profit bahu-membahu membuat acara Grand Launching Siberkreasi Netizen Fair 2017 yang diselenggarkaan di JIEXPO Kemayoran pada tanggal 27-28 Oktober 2017. Siberkreasi merupakan gerakan nasional dalam peningkatan literasi digital masyarakat.

23031690 10211034889854581 6971375783340151603 n

 

Gerakan #SiBerkreasi berangkat dari kegelisahan berbagai elemen masyarakat sipil terhadap besarnya ancaman potensi bahaya penyebaran konten negatif jika tidak dikelola dengan tepat. Seluruh konten negatif seperti hoax, hate speech, cyberbullying dan online radicalism ini berpotensi dikonsumsi oleh pengguna internet yang 80% di antaranya anak muda berusia 10-29 tahun dan 30 juta di antaranya adalah anak-anak.

Ada banyak acara yang bisa dinikmati pengunjung di acara Netizen Fair 2017 ini. Di panggung utama, pengunjung bisa menyimak sesi DIGITALK, yang akan diisi oleh para influencerseperti Putra Nababan dan Yosi Mokalu yang mengangkat tentang kehidupan generasi millenial di era digital. Marcella Zalianty, aktris dan produser yang juga pegiat literasi digital akan berbagi tentang fungsi video sebagai media yang efektif untuk berkampanye positif di media sosial. Selain itu, Anji, Edhozell, GAC, Mocca, Najwa Shihab, Nidji, dan Prilly Latuconsina, juga hadir di panggung SiBerkreasi Netizen Fair 2017. Di panggung utama #SiBerkreasi Netizen Fair juga dilakukan Dialog Nasional Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF) yang bertajuk Transformasi Digital, Siapkah Indonesia? Diskusi tahunan tentang tata kelola internet di Indonesia menghadirkan multi-stakeholder di bidang internet dan dibagi dalam 12 kelas workshop.

ID-COP, yang merupakan salah satu aliansi Yayasan Sejiwa, mengadakan talkshow berjudul : Internet Kekinian. Tujuan dari talkshow ini adalah meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan anak di dunia ini. Dalam acara ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yaitu mendengarkan suara anak. Di sesi pertama ini, Shakeera Arjumand Bano dan Naval Adhimas Mahcaya, siswa SMP Labschool Cibubur sebagai pembicara memberikan pandangannya sebagai mengenai internet saat ini.

22853277 10211034856933758 3397530240908848576 n

23130563 10211034893294667 6606472178362787745 n

22893987 10211034892054636 7750364954795538188 n

Pada sesi selanjutnya, Koordinator ID-COP, Andy Ardian beserta ketua Yayasan Sejiwa, Diena Haryana mengisi pembicaraan mengenai literasi digital. Mereka mengingatkan pentingnya peran orangtua dan guru dalam mengawasi anaknya dalam menggunakan internet.

22886207 10211034861413870 2648545292575542568 n

23167799 10211034890934608 6175854627257160485 n

Gerakan Siberkreasi mendapat dukungan penuh dari 52 lembaga, baik pemerintah, swasta, dan komunitas, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Kementerian Sekretaris Negara, Komisi Penyiaran Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), dan berbagai komunitas seperti: Internet Governance Forum, ICT Watch, Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), Nawala.org, Indonesia Child Online Protection (ID-COP: ECPAT Indonesia, RAS Foundation, dan Yayasan Sejiwa), Internet Sahabat Anak, IWITA Jakarta, ID Talent, Sebangsa, PARFI 56, Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada, Relawan TIK (RTIK) Indonesia, MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Japelidi (Jaringan Penggiat Literasi Digital), Kumpulan Emak Blogger, Layaria, dan masih banyak lagi.

]]>
‘Kumpul Bocah Bersama Sejiwa’ https://sejiwa.org/kumpul-bocah-bersama-sejiwa/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:11 +0000 http://sejiwa.org/?p=1950  

Sabtu 13 Januari 2018, Sejiwa bekerja sama dengan LDD dan Dilts mengadakan acara bersama dengan anak-anak yang bertempat di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. Acara yang diberi tema “Kumpul Bocah Bersama Sejiwa” dihadiri oleh 72 anak-anak sebagai pesertanya. Dengan mengusung tema tersebut, acara dikemas selayaknya rekreasi yang bertujuan memberikan kebahagian bagi anak-anak yang mengikutinya.

Acara dimulai dengan permainan untuk mendekatkan anak-anak satu sama lain. Setelah permainan dan perkenalan yang dilakukan, acara dilanjutkan dengan sambutan yang dilakukan oleh Ibu Diena dan Ibu Retno sebagai perwakilan dari Sejiwa. Dalam acara ini banyak disisipkan pesan bagi anak-anak. Dari banyak pesan yang disampaikan, ada pesan khusus yang disisipkan dalam sambutan kepada anak-anak yang mengikuti acara tersebut. Pesan khusus yang disampaikan adalah pesan  agar anak-anak lebih berhati-hati dalam menggunakan perangkat digital mereka.

 

DSC00995
Penyampaian pesan ‘hati-hati dengan dunia digital’ dilakukan oleh Ibu Diena Haryana

Pesan yang disampaiakn kepada anak-anak bertujuan untuk menyadarkan anak-anak bahwa dalam dunia digital yang kini dekat dengan mereka, terdapat banyak orang-orang jahat yang mempunyai tujuan untuk memanfaatkan kepolosan mereka. Tujuan orang-orang tersebut adalah untuk mendekati anak-anak dengan niat dan maksud yang tidak baik. Selain itu, disampaikan juga bahwa perangkat digital dapat menyebabkan adiksi/rasa ketagihan yang dapat mengganggu fungsi kerja otak mereka.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan permainan-permainan yang membuat anak senang. Seperti permainan komunikata dan permainan tebak gerak. Melanjutkan dari permainan yang diberikan, anak-anak kemudian diajak bernyanyi bersama-sama dengan formasi melingkar dan saling berdekatan. Hal ini membuat suasana semakin semarak dan anak-anak menjadi lebih dekat satu sama lain.

Saat jam menunjuk waktu pukul 12.00 WIB, acara dilanjutkan dengan makan bersama-sama dengan duduk bersamaan di bawah rimbunnya pohon di Kebun Binatang ragunan. Dalam suasana ini para peserta saling mengobrol satu sama lainnya sehingga keakbraban antar peserta semakin erat terjalin.

Rangkaian acara terakhir yang dilakukan adalah mengunjungi pusat primata yang ada di Ragunan. Disini peserta dapat melihat hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah mereka lihat. Hewan yang biasanya hanya bisa mereka lihat di televisi, atau bahkan belum pernah mereka lihat, kini ada di hadapan mereka menunjukan berbagai aksi lucu. Anak-anak pun tampak senang dan berbahagia. Terakhir, peserta di ajak mengunjungi museum yang ada di pusat primata dan dilanjutkan dengan foto bersama sebagai penutup rangkaian acara yang ada.

DSC01167 1
foto di depan pintu masuk Pusat Primata Ragunan

Raut wajah senang anak-anak selama acara berlangsung merupakan sesuatu yang amat berharga. Sudah sepatutnya raut dan ekspresi tersebut kita jaga. Karena anak-anak merupakan masa depan dari Negara kita dan juga Dunia kita.

Salam damai,

Sejiwa

]]>
ASEAN Regional Children’s Consultation on Online Child Protection https://sejiwa.org/asean-regional-childrens-consultation-on-online-child-protection/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:11 +0000 http://sejiwa.org/?p=1971 Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia digital kini sudah mengambil peranan penting dalam kehidupan manusia. Bagi kita yang hidup di era digital ini, amat banyak dampak yang bisa kita rasakan dari berkembangnya dunia digital ini, baik itu dampak positif ataupun dampak negatif. Hal ini tentunya jika tidak disikapi dengan bijak akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Dunia kini menaruh perhatian pada hal tersebut, dimana hampir semua manusia kini terhubung dan bersentuhan dengan dunia digital, tidak peduli orang dewasa ataupun anak-anak. Tentunya terkait dengan anak-anak, mereka sangatlah rentan terhadap berbagai hal negatif yang terdapat di dunia digital. Oleh karena itu peran anak-anak terkait perlindungan mereka di dunia digital amatlah penting.

DSC01354
5 orang anak delegasi Yayasan Sejiwa untuk Indonesia

Tanggal 4-8 Februari 2018, Yayasan Sejiwa bersama 5 orang anak terpilih sebagai perwakilan dari Indonesia mengikuti ASEAN Regional Children’s Consultation on Online Child Protection yang diadakan oleh CRCASIA. Acara ini bertujuan untuk mengetahui saran serta gagasan anak mengenai dunia digital dan perlindungan untuk mereka di dunia online. Output dari acara ini ialah gagasan serta pendapat anak-anak mengenai apa yang harus dilakukan oleh diri mereka dan pihak-pihak yang bertugas untuk melindungi mereka di dunia digital.

Anak-anak dari berbagai negara dikumpulkan untuk saling bertukar informasi dan ide mengenai pandangan mereka terhadap dunia digital. Acara berlangsung pada hari pertama ialah pemberian materi kepada anak-anak tentang dunia digital. Anak-anak diberikan pemahaman terlebih dahulu tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi di dunia digital. Proses pemberian pengetahuan ini berjalan dengan tokoh utamanya adalah anak-anak itu sendiri. Fasilitator pada acara ini, Ibu Diena (Sejiwa), dan Bapak Jaelani memberikan ruang bagi anak-anak untuk dapat aktif memberikan ide serta pemikiran mereka terhadap dunia digital dan perlindungan untuk mereka.

DSC01449
Ibu Diena memfasilitasi diskusi

Anggota kelompok yang berasal dari negara yang berbeda-beda membuat banyak informasi yang didapatkan oleh anak-anak ini, yang sebelumnya bahkan mereka tidak tahu sama sekali. Namun dengan bersama di dalam kelompok dan berdiskusi, mereka mendapatkan banyak ilmu serta pengetahuan baru. hal inilah yang membuat anak-anak dalam acara ini menjadi semakin tertarik untuk lebih mendalami berbagai hal terkait dunia digital.

Pada hari kedua, anak-anak diajak untuk membuat dan merumuskan ide-ide mereka untuk dapat ditampilkan dihadapan orang-orang yang mempunyai kewenangan untuk membuat regulasi dan menjalankan perlindungan terhadap anak di dunia digital. Kelompok tersebut dibagi menjadi 2, yaitu kelompok yang mempresentasikan ide mereka dalam bentuk kreatif (drama), dan kelompok yang mempresentasikan ide mereka dalam bentuk formal.

Untitled
Anak-anak mempresentasikan gagasan mereka

Puncak acara dilaksanakan pada hari ketiga. Anak-anak dengan hebatnya menampilkan presentasi mereka mengenai pandangan mereka terhadap perlindungan anak di dunia digital. Baik kelompok presentasi kreatif ataupun formal, keduanya dapat menampilkan ide-ide mereka dengan amat baik dan jelas.

Dari acara ini kita dapat lihat bahwa anak-anak meman

]]>
Ini Dia Jadwal Smart School Online Untuk Seluruh Indonesia! https://sejiwa.org/__trashed-9/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:11 +0000 http://sejiwa.org/?p=1979 Ini dia yang ditunggu-tunggu, Smart School Online! Program pen

]]>
Ini Dia Jadwal Smart School Online! https://sejiwa.org/__trashed-8/ Wed, 13 Mar 2024 04:01:11 +0000 http://sejiwa.org/?p=1981